Ini hanyalah sebuah artikel biasa, namun dibalik hal yang biasa itu ada sebuah rahasia suara hati yang sangat istimewa gan. Salah satu Karya Sastra yang gua buat ini sebenernya khusus untuk satu orang gan, dia perempuan yang sangat gua kagumi. namun, yang namanya Karya dimana-mana harus dinikmati orang lain juga. nanti dibilang MEDIT lagi gua haha..yah..dimaklum lah ya namanya orang lagi KASMARAN ya kaya gini, SALTING mulu bawaannya. jadi keliatan labil kalau ada orang yang lihat, ya kalau gak ada yang liat ya syukur berarti aman dah..hha sorry....sorry..bercanda gua..serius amat lu ampe manyun-manyun..hha
Okey, pokoknya lu baca aja dulu, nikmati dulu dan lu bayangin kalau jadi gua, apa yang bakal lu lakuin. jangan lupa sempetin komen kalau bisa supados ada masukan buat gua..thanks.
![]() |
| Wandy Nugroho Citra Lesmana |
Senyuman itu mudah dan
gratis. Kita tidak perlu mengeluarkan uang sepeserpun untuk hanya tersenyum.
Dibalik itu, senyuman mempunyai makna dan manfaat yang sangat mendalam,
walaupun hanya sekejap tetapi senyuman itu akan menjadi sebuah kenangan yang
akan tetap bersinar selamanya. Seperti yang aku alami saat ini, aku menemukan
sebuah senyuman yang deinos sekali dan sangat jarang aku temui. Senyuman itu
berasal dari seorang wanita yang ramah dengan pakaian tertutup indah dan
kerudungnya yang menandakan bahwa ia adalah wanita yang shalehah.
Kala
itu aku sedang dalam perjalanan pulang kerja dengan mengendarai sepeda motorku
yang agak sedikit tua “New Mega Pro” tetapi motor itu sering aku sebut “ABAH”
karena sepertinya nama ABAH itu cocok dan identik sekali dengan ketua-tuaan.
Kala itu aku agak sedikit rusuh, karena hujan gerimis turun seketika dan aku
lupa tidak membawa jas hujan dari kantor.
Tiba-tiba
disela-sela perjalananku, aku melihat temanku yang menggunakan sepeda motor
BEAT putih polet biru dari arah yang berlawanan. Ternyata dia adalah selmi yang
merupakan teman seperjuangan dari masa SMK sampai dunia kerja, dia tidak
sendirian melainkan berdua dengan temannya yang sama-sama melambaikan tangan
kepadaku. Mereka berhenti setelah terlewat jarak yang tidak begitu jauh, lalu
aku bergegas untuk menghampiri mereka dengan sedikit rasa malu terhadap
perempuan yang dibonceng temanku Selmi.
“sel,
kamu habis dari mana?” tanyaku dengan nada agak sedikit gugup...
“aku
habis dari rumah deris, kakeknya meninggal dan aku disuruh datang sama sideris”
jawab selmi dengan ekspresi menggil karena kehujanan...
Aku
sangat kasihan dengan keadaan mereka yang menggigil kedinginan, apalagi
temannya siselmi yang sudah terlihat agak sedikit pucat. Dengan perhatianku aku
bertanya kepada perempuan itu “teh, kedinginan ya?” dengan bibirnya yang
bergetar karena efek dari kedinginan ia menjawab “ia kaka, dingin banget”.
Dibalik rasa kedinginannya itu, ia masih sempat memberikan sebuah senyuman yang
dinosaurus banget..
Setelah
percakapan demi percakapan kami selesai, selmi memintaku untuk meminjamkan
Jaket yang aku pakai untuk temannya. Sebenarnya, tanpa dimintapun aku sudah
mempunyai hasrat untuk meminjamkan jaketku padanya. Namun apa daya, sang mulut
tidak berani untuk berkata dan entah kenapa itu dapat terjadi, padahal baru
kali ini aku melihatnya. Entahlah mungkin sesuatu yang baik akan menghampiriku.
Lalu aku lepas saja jaketku dan aku berikan pada perempuan itu.
“teh,
ini pake aja jaketnya. Kasihan teteh udah kedinginan gitu takutnya sakit lagi
nanti” ujarku terhadap perempuan bersenyum manis itu..
“beneran
ka, terus kakak pake apa” jawabnya dengan nada sedikit surau, mungkin ia sudah
sangat kedinginan...
“ia
beneran teh, kasian tteh udah kedinginan gitu. Kalau kaka udah kuat ini” aku
menjawab dengan gagah...
“ya
udah aku pake ya ka, nanti aku kembaliin jaketnya. Terima kasih yah ka”
“ia
sama-sama teh, ya udah cepetan jalan keburu ujan gede lagi”...
Setelah
mereka pergi, aku bergegas melanjutkan perjalanan pulangku menuju kantor...
Ketika
hari sudah larut malam
dalam
gelap aku duduk dengan teman setiaku
beberapa batang rokok dan segelas teh hangat.
Entah
kenapa aku teringat kejadin tadi sore
Dan
entah apa yang membuat aku harus mengingatnya
Apakah
karena senyum manis wanita itu?
Apabila
ini memang soal rasa?
Kenapa
bisa, dan mengapa datang secara tiba-tiba?
Apakah
yang aku lakukan tadi adalah “Every Body Love To Hero”
Atau
karena senyumnya yang memikat sehingga aku terpikat
Jika
ia, senyumnya memang mengikat.
Ya
Tuhan, semoga dibalik kebimbangan ini ada sebuah keistimewaan.
Semenjak
kejadian itu, hasrat untuk memiliki pasangan hidup semakin bergejolak dan
hasrat itu merayap seakan-akan air tidak bisa lewat. Kini hampir setiap hari
dan setiap malam chatting antara aku dengannya terjadi, dan sekitar 70 % chat
kami hanyalah canda dan sisanya berisi sebuah harapan-harapan yang tersimulasi
oleh kata sehingga terkadang sulit untuk dimengerti.
Bukannya
aku bodoh, bukannya aku tidak berani berkata fakta. Namun, aku tahu diri dan
tahu posisi bahwa untuk sekarang bukanlah saat yang tepat untuk mengungkap
tabir yang masih dalam keadaan gelap, biarlah ia terang dengan sendirinya dan
akan tiba saatnya terungkap. Karena segala sesuatu ada prosesnya dan aku yakin
bahwasanya proses tidak akan membohongi hasil.
Ketika
aku bicara akan ku sentuh qalbunya
Ketika
aku berdo’a akan ku tarik ruh nya
Ketika
aku berusaha akan kumusnahkan keraguannya
Dan
selama senyumannya mengingat
Selamanyalah
akan TERIKAT
Dan
tidak akan lepas begitu saja
Karena
harapan masih tumbuh subur
Ia
akan tumbuh besar dan berakar kuat
Dan
manis buahnya akan jatuh kepada orang yang memperjuangkannya
baca juga gan ini awal mula kehidupanku
Created
by : Wandy Nugroho Citra Lesmana
23:06.
15/10/2017

Komentar