Cerpen Cinta anak dewasa


Ini hanyalah sebuah artikel biasa, namun dibalik hal yang biasa itu ada sebuah rahasia suara hati yang sangat istimewa gan. Salah satu Karya Sastra yang gua buat ini sebenernya khusus untuk satu orang gan, dia perempuan yang sangat gua kagumi. namun, yang namanya Karya dimana-mana harus dinikmati orang lain juga. nanti dibilang MEDIT lagi gua haha..yah..dimaklum lah ya namanya orang lagi KASMARAN ya kaya gini, SALTING mulu bawaannya. jadi keliatan labil kalau ada orang yang lihat, ya kalau gak ada yang liat ya syukur berarti aman dah..hha sorry....sorry..bercanda gua..serius amat lu ampe manyun-manyun..hha

Okey, pokoknya lu baca aja dulu, nikmati dulu dan lu bayangin kalau jadi gua, apa yang bakal lu lakuin. jangan lupa sempetin komen kalau bisa supados ada masukan buat gua..thanks.

Wandy Nugroho Citra Lesmana


SENYUMU MENGIKAT

Senyuman itu mudah dan gratis. Kita tidak perlu mengeluarkan uang sepeserpun untuk hanya tersenyum. Dibalik itu, senyuman mempunyai makna dan manfaat yang sangat mendalam, walaupun hanya sekejap tetapi senyuman itu akan menjadi sebuah kenangan yang akan tetap bersinar selamanya. Seperti yang aku alami saat ini, aku menemukan sebuah senyuman yang deinos sekali dan sangat jarang aku temui. Senyuman itu berasal dari seorang wanita yang ramah dengan pakaian tertutup indah dan kerudungnya yang menandakan bahwa ia adalah wanita yang shalehah.
Kala itu aku sedang dalam perjalanan pulang kerja dengan mengendarai sepeda motorku yang agak sedikit tua “New Mega Pro” tetapi motor itu sering aku sebut “ABAH” karena sepertinya nama ABAH itu cocok dan identik sekali dengan ketua-tuaan. Kala itu aku agak sedikit rusuh, karena hujan gerimis turun seketika dan aku lupa tidak membawa jas hujan dari kantor.
Tiba-tiba disela-sela perjalananku, aku melihat temanku yang menggunakan sepeda motor BEAT putih polet biru dari arah yang berlawanan. Ternyata dia adalah selmi yang merupakan teman seperjuangan dari masa SMK sampai dunia kerja, dia tidak sendirian melainkan berdua dengan temannya yang sama-sama melambaikan tangan kepadaku. Mereka berhenti setelah terlewat jarak yang tidak begitu jauh, lalu aku bergegas untuk menghampiri mereka dengan sedikit rasa malu terhadap perempuan yang dibonceng temanku Selmi.
“sel, kamu habis dari mana?” tanyaku dengan nada agak sedikit gugup...
“aku habis dari rumah deris, kakeknya meninggal dan aku disuruh datang sama sideris” jawab selmi dengan ekspresi menggil karena kehujanan... 
Aku sangat kasihan dengan keadaan mereka yang menggigil kedinginan, apalagi temannya siselmi yang sudah terlihat agak sedikit pucat. Dengan perhatianku aku bertanya kepada perempuan itu “teh, kedinginan ya?” dengan bibirnya yang bergetar karena efek dari kedinginan ia menjawab “ia kaka, dingin banget”. Dibalik rasa kedinginannya itu, ia masih sempat memberikan sebuah senyuman yang dinosaurus banget..
Setelah percakapan demi percakapan kami selesai, selmi memintaku untuk meminjamkan Jaket yang aku pakai untuk temannya. Sebenarnya, tanpa dimintapun aku sudah mempunyai hasrat untuk meminjamkan jaketku padanya. Namun apa daya, sang mulut tidak berani untuk berkata dan entah kenapa itu dapat terjadi, padahal baru kali ini aku melihatnya. Entahlah mungkin sesuatu yang baik akan menghampiriku. Lalu aku lepas saja jaketku dan aku berikan pada perempuan itu.
“teh, ini pake aja jaketnya. Kasihan teteh udah kedinginan gitu takutnya sakit lagi nanti” ujarku terhadap perempuan bersenyum manis itu..
“beneran ka, terus kakak pake apa” jawabnya dengan nada sedikit surau, mungkin ia sudah sangat kedinginan...
“ia beneran teh, kasian tteh udah kedinginan gitu. Kalau kaka udah kuat ini” aku menjawab dengan gagah...
“ya udah aku pake ya ka, nanti aku kembaliin jaketnya. Terima kasih yah ka”
“ia sama-sama teh, ya udah cepetan jalan keburu ujan gede lagi”...
Setelah mereka pergi, aku bergegas melanjutkan perjalanan pulangku menuju kantor...
Ketika hari sudah larut malam
dalam gelap aku duduk dengan teman setiaku  beberapa batang rokok dan segelas teh hangat.
Entah kenapa aku teringat kejadin tadi sore
Dan entah apa yang membuat aku harus mengingatnya
Apakah karena senyum manis wanita itu?
Apabila ini memang soal rasa?
Kenapa bisa, dan mengapa datang secara tiba-tiba?
Apakah yang aku lakukan tadi adalah “Every Body Love To Hero”
Atau karena senyumnya yang memikat sehingga aku terpikat
Jika ia, senyumnya memang mengikat.
Ya Tuhan, semoga dibalik kebimbangan ini ada sebuah keistimewaan.
Semenjak kejadian itu, hasrat untuk memiliki pasangan hidup semakin bergejolak dan hasrat itu merayap seakan-akan air tidak bisa lewat. Kini hampir setiap hari dan setiap malam chatting antara aku dengannya terjadi, dan sekitar 70 % chat kami hanyalah canda dan sisanya berisi sebuah harapan-harapan yang tersimulasi oleh kata sehingga terkadang sulit untuk dimengerti.
Bukannya aku bodoh, bukannya aku tidak berani berkata fakta. Namun, aku tahu diri dan tahu posisi bahwa untuk sekarang bukanlah saat yang tepat untuk mengungkap tabir yang masih dalam keadaan gelap, biarlah ia terang dengan sendirinya dan akan tiba saatnya terungkap. Karena segala sesuatu ada prosesnya dan aku yakin bahwasanya proses tidak akan membohongi hasil.
Ketika aku bicara akan ku sentuh qalbunya
Ketika aku berdo’a akan ku tarik ruh nya
Ketika aku berusaha akan kumusnahkan keraguannya
Dan selama senyumannya mengingat
Selamanyalah akan TERIKAT
Dan tidak akan lepas begitu saja
Karena harapan masih tumbuh subur
Ia akan tumbuh besar dan berakar kuat
Dan manis buahnya akan jatuh kepada orang yang memperjuangkannya

Created by : Wandy Nugroho Citra Lesmana

23:06. 15/10/2017

Komentar